INDUSTRI

EBT Akan Dorong Penggunaan Pembangkit Listrik Hingga 60% di RUPTL 2025-2035

Pemerintah berencana untuk meningkatkan penggunaan listrik dari energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia. Saat ini, sedang disusun Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2035 dengan target minimal 60% pembangkit listrik berasal dari EBT. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa pihaknya bekerja sama dengan PT PLN (Persero) untuk memasukkan besaran porsi megawatt untuk EBT dalam RUPTL.

Menurut Bahlil, Presiden Jokowi dan Presiden terpilih Prabowo telah memerintahkan untuk menjadikan minimal 60% energi listrik berasal dari EBT dalam RUPTL 2025-2035. Namun, masih terdapat beberapa kendala yang perlu diatasi, seperti transisi jaringan dan infrastruktur yang belum memadai. Meskipun Indonesia memiliki sumber energi bersih yang melimpah seperti geothermal, angin, dan air, namun ketersediaan jaringan yang memadai masih menjadi kendala utama.

Untuk mengatasi masalah ini, Bahlil meminta PLN untuk segera mengidentifikasi sumber-sumber energi baru terbarukan dan melakukan intervensi dengan kebijakan pemerintah untuk membangun jaringan yang diperlukan. Selain itu, Bahlil juga menyoroti tingginya biaya investasi dalam membangun infrastruktur EBT.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Presiden Jokowi akan segera mengumumkan rencana penambahan kapasitas pembangkit listrik berbasis EBT sebesar 62 gigawatt. Rencana ini akan termasuk dalam revisi RUPTL 2021-2030 oleh PT PLN (Persero). Luhut menyatakan bahwa inisiatif penambahan kapasitas pembangkit listrik dari EBT tidak hanya bertujuan untuk melindungi lingkungan, tetapi juga untuk memberdayakan masyarakat dan mempertahankan hak untuk tumbuh dan sejahtera.

PT PLN (Persero) menargetkan penambahan kapasitas pembangkit berbasis EBT dan gas sebesar 80 gigawatt pada tahun 2040 dalam RUPTL terbaru. Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyebutkan bahwa dalam RUPTL terbaru, sekitar 75% dari penambahan kapasitas pembangkit akan berasal dari EBT, sementara 25% sisanya dari gas.

Dengan adanya upaya peningkatan penggunaan energi baru terbarukan dalam penyediaan listrik di Indonesia, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat secara keseluruhan. Semoga dengan kerja sama antara pemerintah, PLN, dan seluruh pihak terkait, target 60% energi baru terbarukan dalam RUPTL 2025-2035 dapat tercapai dengan sukses.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *