Pasokan Gas Bumi Menurun, 1.500 Industri Jawa Barat Terkena Dampaknya
Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk mengungkapkan bahwa industri di Jawa Barat mengalami kekurangan pasokan gas bumi. Menurut Senior Expert Regional Sales SOR II PGN, Yudi Arianto, hal ini disebabkan oleh menurunnya produksi gas bumi. Dampaknya dirasakan oleh ribuan industri di wilayah tersebut. “Pasokan gas sedang menurun terutama untuk gas pipa, sehingga sekitar 1500 industri terdampak,” ujar Yudi dalam acara AJP 2024 di Bandung.
Industri yang terdampak tersebar di seluruh Jawa Barat, termasuk DKI Jakarta dan Banten. Penurunan produksi gas bumi ini telah terjadi sejak akhir 2023. Menurut Yudi, ada dua sumber gas yang mengalami penurunan produksi yang signifikan, seperti blok gas Corridor di Sumatra Selatan dan produksi gas dari Pertamina EP.
Untuk mengatasi kondisi ini, PGN memutuskan untuk membatasi pasokan gas. Namun, mereka juga membuka opsi baru dengan menyediakan gas alam cair (LNG). Yudi mengatakan bahwa PGN telah mulai menggunakan LNG di terminal penerimaan Lampung sejak pertengahan tahun lalu. Hal ini merupakan solusi bagi Pertamina untuk memenuhi kebutuhan gas bumi industri di Jawa Barat yang terus berkembang.
Direktur Utama PGN, Arief Setiawan Handoko, juga menyebut bahwa mereka akan menambah pasokan gas dari LNG untuk mengatasi kekurangan pasokan gas. Selain itu, PGAS juga akan membangun infrastruktur untuk transportasi energi lainnya melalui pipa BBM. Mereka akan bekerja sama dengan anak perusahaan, PT Pertamina Gas (Pertagas) dan PT Pertamina Patra Niaga (PPN), untuk membangun pipa BBM Cikampek–Plumpang dengan skema Build Maintenance-Transfer (BMT) selama 10 tahun.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan masalah kekurangan pasokan gas bumi dapat teratasi dan industri di Jawa Barat dapat terus berkembang. Semua pihak perlu bersinergi untuk mencari solusi terbaik agar kebutuhan energi di wilayah tersebut tetap terpenuhi.