INDUSTRI

Pembangunan Proyek Smelter Mangkrak, Program Hilirisasi Bauksit Sulit

Pembangunan proyek smelter bauksit masih menghadapi banyak kendala, sehingga program hilirisasi bauksit tampaknya terhenti di tempat. Masalah utamanya adalah sulitnya menarik investor yang serius untuk mengelola proyek bauksit ini. Menurut Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Bauksit dan Bijih Besi Indonesia (APB3I), Ronald Sulistyanto, dalam kurun waktu 10 tahun hanya tiga smelter bauksit yang berhasil dibangun, sementara tujuh lainnya masih belum rampung.

Ronald menyatakan bahwa seharusnya sudah ada kemajuan yang signifikan dalam pembangunan smelter bauksit jika dilihat dari persentase nilai bobot. Namun, hingga saat ini, belum ada perkembangan yang berarti dari laporan-laporan sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa proyek-proyek smelter bauksit masih terkendala oleh kurangnya minat investor yang serius.

Menurut Ronald, masalah utama dalam pembangunan smelter bauksit yang mangkrak adalah kurangnya investor yang benar-benar berkomitmen. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia telah berencana untuk membenahi industri hilirisasi bauksit yang selama ini stagnan. Ronald sepakat dengan langkah Bahlil ini, namun menekankan perlunya kejelasan mengenai langkah-langkah hilirisasi bauksit ke depannya.

Hingga saat ini, hanya PT Aneka Tambang (ANTAM) bersama PT Bauksit Alumina Indonesia (PT BAI) yang berhasil membangun smelter bauksit. Sementara itu, pemegang Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) lainnya belum mampu melaksanakan pembangunan smelter bauksit seperti yang diharapkan.

Presiden Jokowi sendiri telah meresmikan fasilitas pengolahan bauksit Smelter Grade Alumina (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat yang merupakan proyek PT BAI. Namun, dari 7 smelter bauksit yang sedang dibangun, hanya beberapa di antaranya yang progresnya sesuai dengan target yang ditetapkan.

APB3I mencatat bahwa pendanaan eksternal untuk proyek smelter bauksit sulit didapatkan karena banyak lembaga keuangan yang meragukan kelayakan proyek ini. Meskipun produksi bauksit Indonesia mencapai hingga 30 juta ton per tahun, namun kapasitas pengolahan bauksit di dalam negeri masih terbatas.

Dalam rangka meningkatkan pembangunan smelter bauksit, diperlukan langkah-langkah konkret untuk menarik investor dan memastikan kelancaran proyek-proyek tersebut. Dengan adanya kerjasama antara pemerintah, swasta, dan lembaga keuangan, diharapkan pembangunan smelter bauksit di Indonesia dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat yang optimal bagi industri pertambangan nasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *