INDUSTRI

Unilever Catat Penjualan Bersih Senilai Rp 35,1 Triliun di Tahun 2024

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) melaporkan kinerja keuangan tahun 2024 dengan hasil yang memuaskan. Meskipun terjadi penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, perusahaan tetap optimis bahwa langkah-langkah transformasi yang telah dijalankan akan membawa manfaat dalam jangka panjang.

Penjualan bersih sebesar Rp 35,1 triliun dan laba bersih Rp 3,4 triliun menjadi pencapaian yang patut diapresiasi. Meski terjadi koreksi dalam penjualan domestik sebesar 8,7% akibat Pertumbuhan Harga Dasar (UPG) negatif -3,6% dan Pertumbuhan Volume Dasar (UVG) negatif -5,2%, namun hal ini tidak mengurangi semangat perusahaan untuk terus berkembang.

Meskipun marjin laba kotor turun menjadi 47,6% akibat biaya transformasi dan penyesuaian stok pelanggan, serta laba bersih yang terkoreksi sebesar 29,8% karena investasi besar dalam transformasi operasional dan distribusi, Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap, tetap yakin bahwa langkah-langkah tersebut merupakan keputusan strategis untuk memperkuat daya saing perusahaan di pasar FMCG.

Dalam konferensi pers pada Rabu (13/2), Benjie menegaskan bahwa perubahan yang dilakukan selama tahun 2024 merupakan langkah tegas untuk menghadapi tantangan pasar. Meskipun berdampak pada kinerja jangka pendek, namun perubahan ini akan menciptakan fondasi bisnis yang lebih kokoh untuk pertumbuhan berkelanjutan.

Salah satu inisiatif utama yang dilakukan adalah restrukturisasi saluran distribusi, termasuk pengurangan stok distributor sebesar 50% dibandingkan tahun 2021, menjadikannya yang terendah dalam lebih dari satu dekade. Unilever Indonesia juga menerapkan sistem zero overdue dengan mitra distribusi untuk memastikan struktur harga yang lebih transparan dan konsisten di pasar.

Benjie menambahkan bahwa perusahaan tidak hanya menata ulang operasional, tetapi juga meningkatkan efisiensi guna memperkuat daya saing di industri FMCG yang semakin dinamis. Pengelolaan modal kerja yang lebih efisien, dengan pencapaian working capital days -25,1 hari serta tingkat customer overdue yang minimal, menunjukkan efektivitas perusahaan dalam mengelola modal kerja guna meningkatkan arus kas dan profitabilitas.

Menyambut tahun 2025, Unilever Indonesia berfokus pada peningkatan profitabilitas dengan beberapa strategi utama, termasuk perluasan distribusi langsung dan tidak langsung untuk meningkatkan penetrasi pasar. Perusahaan juga akan terus berupaya meningkatkan efisiensi operasional guna memperbaiki struktur biaya dan menjaga marjin laba kotor.

Investasi dalam inovasi produk tetap menjadi prioritas, dengan peluncuran dan relaunch 46 produk sepanjang tahun lalu guna memperkuat portofolio merek dan memenuhi kebutuhan konsumen yang terus berkembang. Unilever Indonesia berkomitmen untuk terus meningkatkan pengelolaan keuangan agar dapat memberikan kinerja yang lebih baik di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *