OTOMOTIF

Mesin Mobil Panas dalam Sekejap: Hanya 30 Detik!

Ahli Otomotif dari ITB, Yannes Martinus Pasaribu, menjelaskan bahwa memanaskan mesin mobil tidak perlu dilakukan dalam waktu yang lama. Berbagai mitos tentang perawatan mobil masih sering dipercayai oleh pemilik mobil di Indonesia, salah satunya adalah anggapan bahwa memanaskan mesin mobil dalam waktu lama setiap pagi dapat memperpanjang usia mesin. Namun, menurut Yannes, teknologi mesin modern tidak memerlukan pemanasan yang lama.

Banyak pengemudi di Indonesia masih sering melakukan kebiasaan memanaskan mesin mobil dengan waktu yang lama meskipun sebenarnya hal ini hanyalah mitos belaka. Mereka percaya bahwa memanaskan mesin dapat meningkatkan performa mesin dan memperpanjang umur kendaraan. Namun, dengan teknologi mesin modern saat ini, mobil hanya memerlukan waktu pemanasan yang singkat, sekitar 30 detik hingga 1 menit, sebelum siap digunakan.

“Memanaskan mobil modern hanya membutuhkan waktu sekitar 30 detik hingga 1 menit. Ini cukup untuk memastikan oli mesin bersirkulasi ke seluruh bagian mesin. Setelah dipanaskan, disarankan untuk mulai berkendara dengan lembut. Ini membantu mesin mencapai suhu kerja optimal lebih cepat dibandingkan dengan hanya diam memanaskan,” jelas Yannes.

Untuk mobil dengan usia tua, seperti yang diproduksi pada tahun 1990-an, dianjurkan untuk dipanaskan dalam waktu yang lebih lama, sekitar tiga hingga lima menit, karena mesinnya belum seefisien mobil modern. Mesin jenis ini umumnya masih menggunakan non-injektor, sehingga waktu pemanasan tersebut diperlukan untuk memastikan suhu telah naik ke tingkat aman sebelum digunakan untuk berkendara.

Memanaskan mobil terlalu lama justru bisa menyebabkan pemborosan bahan bakar dan emisi gas buang yang tidak perlu, serta tidak memberikan manfaat signifikan bagi mesin. “Memanaskan mobil terlalu lama menghabiskan bahan bakar tanpa memberikan manfaat tambahan. Lalu, gas buang yang dihasilkan saat memanaskan mobil mengandung uap air, jika terlalu lama dipanaskan tanpa bergerak, uap air ini dapat berkumpul di pipa knalpot dan mempercepat proses pembentukan karat,” tambah Yannes.

Jadi, para pemilik mobil di Indonesia sebaiknya mengikuti saran dari ahli otomotif seperti Yannes Martinus Pasaribu untuk menghindari melakukan tindakan yang tidak diperlukan dan dapat merugikan mesin mobil mereka. Dengan memahami cara yang benar untuk memanaskan mesin mobil, kita dapat menjaga performa mesin tetap optimal tanpa mengorbankan bahan bakar dan merawat lingkungan sekitar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *