OTOMOTIF

Pabrik Xiaomi EV Menghadapi Lonjakan Rekrutmen di Tengah Permintaan yang Tinggi

Ketika pasar kendaraan listrik (EV) global terus melonjak, pabrik EV Xiaomi di Tiongkok menjadi yang terdepan dalam memenuhi permintaan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Namun, laporan terbaru memberikan pencerahan mengenai praktik ketenagakerjaan di tengah terburu-burunya pemenuhan pesanan.

Perusahaan yang terkenal dengan teknologi inovatif dan harga yang kompetitif ini secara aktif merekrut pekerja pabrik baru, menawarkan gaji dan bonus yang menarik untuk menarik talenta. Dengan janji gaji bulanan sebesar 10.000 RMB (sekitar Rp22 juta) dan tambahan bonus akhir tahun yang setara dengan gaji bulanan, Xiaomi bertujuan untuk menarik karyawan baru dan karyawan lama.

Meskipun insentif keuangan tampak menarik di permukaan, laporan yang belum dikonfirmasi menunjukkan bahwa para pekerja di pabrik tersebut menjalani jadwal kerja yang sangat melelahkan, bekerja 10 hingga 11 jam sehari, enam hari seminggu. Hal ini menimbulkan kekhawatiran besar mengenai kondisi kerja dan hak-hak pekerja, meskipun imbalan finansialnya menjanjikan.

Keberhasilan Xiaomi meluncurkan seri SU7 EV awal tahun ini, menawarkan tiga varian mulai dari RMB 215.900, telah menyebabkan masuknya pesanan dalam jumlah besar. Perusahaan telah menetapkan target ambisius untuk memproduksi antara 100.000 hingga 120.000 unit pada tahun ini, yang mencerminkan meningkatnya permintaan akan kendaraan listrik yang terjangkau di pasar.

Angka terbaru menunjukkan bahwa Xiaomi membuat kemajuan dalam mencapai targetnya, dengan total 8,646 SU7 EV dikirimkan pada bulan Mei saja. Hal ini menggarisbawahi komitmen perusahaan untuk memenuhi permintaan konsumen sekaligus memantapkan dirinya sebagai pemain kunci dalam industri kendaraan listrik.

Namun, penjajaran antara melonjaknya target produksi dan kekhawatiran tenaga kerja menimbulkan pertanyaan tentang keberlanjutan praktik manufaktur Xiaomi. Ketika perusahaan terus memperluas penawaran kendaraan listrik dan meningkatkan produksinya, mengatasi masalah ketenagakerjaan ini akan menjadi hal yang sangat penting untuk memastikan kesejahteraan tenaga kerjanya dan menegakkan standar etika dalam industri.

Usaha EV Xiaomi memiliki potensi luar biasa untuk mengubah lanskap otomotif, menawarkan pilihan transportasi yang mudah diakses dan ramah lingkungan kepada konsumen. Namun, seiring dengan meningkatnya permintaan, penting bagi perusahaan untuk memprioritaskan kesejahteraan karyawannya dan menjunjung tinggi praktik ketenagakerjaan yang adil, untuk memastikan bahwa keberhasilannya tidak dicapai dengan mengorbankan hak asasi manusia dan martabat pekerja.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *