OTOMOTIF

Solo Raya Siap Digoyang Investor Baru Lewat Galeri Investasi BEI

Bursa Efek Indonesia (BEI) berusaha keras untuk menarik investor baru di Solo Raya, Jawa Tengah melalui galeri investasi. Menurut Kepala Kantor BEI Jawa Tengah 2, Muhammad Wira Adibrata, jumlah investor di Solo Raya hingga Mei 2024 mencapai 1.246.638 orang. Setiap bulan, ada sekitar 2.500-3.000 investor baru yang bergabung.

Tak tanggung-tanggung, terdapat 30 galeri investasi yang tersebar di berbagai kampus dan komunitas di Solo Raya. Sejak Januari hingga Mei 2024, seluruh galeri investasi di sana sudah menyelenggarakan lebih dari 250 kegiatan. Di tingkat nasional, jumlah investor pasar modal Indonesia kini telah melebihi 13 juta single investor identification (SID), dengan pertumbuhan lebih dari 863.000 SID baru di tahun 2024.

Jumlah investor saham di Indonesia sendiri telah mencapai 5,7 juta SID. Untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, BEI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah melakukan berbagai kegiatan edukasi dan promosi. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan memperkenalkan aplikasi IDX Mobile sebagai referensi dalam berinvestasi.

Sejak awal tahun, sudah ada lebih dari 6.200 kegiatan edukasi pasar modal yang diikuti oleh lebih dari 5,8 juta peserta di seluruh Indonesia. Melalui program Duta Pasar Modal, BEI berharap dapat meningkatkan partisipasi masyarakat Indonesia dalam pasar modal.

Di samping itu, BEI terus mendorong penggunaan IDX Mobile untuk meningkatkan literasi pasar modal. Hingga 31 Mei 2024, jumlah pengguna IDX Mobile telah mencapai 154.883, naik sebesar 47 persen dari akhir tahun sebelumnya.

Dengan berbagai upaya yang dilakukan, diharapkan masyarakat luas dan calon investor dapat memahami informasi dan mekanisme perdagangan pasar modal dengan baik. Semoga, investasi yang diambil bisa dilakukan secara rasional dengan didasari oleh data dan informasi akurat.

Melalui upaya kolaborasi bersama OJK dan komunitas lainnya, BEI berharap dapat terus mengedukasi masyarakat Indonesia tentang pentingnya berinvestasi di pasar modal. Semoga dengan terus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, pasar modal Indonesia dapat tumbuh dan berkembang lebih maju lagi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *